Rabu, 19 Desember 2012

Sri Sultan: Kini sukar mendapat tokoh nasional Katolik

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti kelemahan pendidikan kader sebagai penyebab sulitnya orang-orang Katolik saat ini yang tampil sebagai tokoh-tokoh nasional dibanding dengan pada masa-masa awal kemerdekaan.
“Bahkan, nyaris tidak ada aktivitas orang muda Katolik yang mengarahkan mereka pada peran dan tanggung jawab dalam politik. Hal ini berbeda dengan pada masa-masa awal kemerdekaan, dimana kala itu, banyak sekali tokoh-tokoh Katolik yang mengambil peran sentral,” katanya saat memberi keynote speech dalam acara Dies Natalis ke-67 Pemuda Katolik di Kampus Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Minggu, (16/12).
Menurut Sultan, saat ini tidak ada pendidikan yang mumpuni bagi kader-kade Katolik sehingga tidak muncul tokoh seperti IJ Kasimo, tokoh politik pejuang kemerdekaan yang dianugerahi gelar pahlawan tahun ini dan Mgr Soegijapranata SJ, uskup pribumi pertama yang turut berperan mengusir penjajah Belanda dan terkenal dengan semboyannya, ‘menjadi 100% Katolik, 100% Indonesia’ serta sejumlah tokoh lain selama era pemerintahan Presiden  Soekarno dan Presiden Soeharto.
“Jika dahulu ada Kasimo, Soegijapranata dan kawan-kawan, maka kini, bangsa ini merindukan munculnya tokoh-tokoh Katolik di tingkat nasional yang sekaliber mereka”, kata Sultan.
Ia menambahkan,  pernyataan bahwa ‘generasi muda adalah masa depan, harapan dan tulang punggung Gereja’ hanya sebatas wacana.
“Belum banyak tindakan konkret oleh orang muda dan usaha dari orang muda Katolik sendiri untuk berbuat sesuatu yang didukung oleh para tokoh senior politisi Katolik dan Gereja”.
Ia menjelaskan, sebuah keniscayaan bila Gereja Katolik mampu mencetak pemimpin-pemimpin yang bekerja karena menjadi panggilan hatinya, menjadi pemimpin yang tegas, tidak otoriter, mampu menjamin terbangunnya iklim demokrasi yang kuat dan merawat keberagaman yang menjadi ciri Indonesia.
Ketua Umum Pemuda Katolik Agustinus Tamo Mbapa, mengakui memang pendidikan kader-kader Katolik masih  belum ditata dengan baik.
“Selain itu, ada semacam keterputusan atau tidak ada regenerasi pendidikan kader dari generasi tua ke generasi muda”, ungkapnya.
Mbapo juga melihat peran Gereja yang cukup intens pada zaman dahulu dalam mendampingi kader-kader Katolik.
“Orang-orang muda Katolik betul-betul diperhatikan oleh Gereja, berbeda dengan situasi beberapa tahun terakhir”.
Namun, ia menjelaskan, saat ini Pemuda Katolik sedang terus memperluas jaringan kerja sama dengan pihak hirarki Gereja dan juga dengan lembaga-lembaga lain.
Sementara itu, Ketua Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligerja Indonesia (KWI), Mgr Yustinus Harjosusanto MSF mengatakan, saat ini Gereja memang tidak memiliki lembaga khusus untuk mendidik kader-kader Katolik, tetapi menyerahkan hal itu pada organisasi-organisasi dan partai politik.
“Meski demikian, tentu saja Gereja tetap memperhatikan umatnya yang menjadi politikus”, katanya kepada ucanews.com ketika ditemui di sela-sela acara.
Uskup Tanjung Selor ini mengakui memang banyak orang Katolik yang menjadi politikus, namun hanya sedikit yang menjiwai semangat kekatolikan.
“Semangat kekatolikan itu kan mengedapankan nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran dan juga keberpihakan pada orang-orang kecil. Namun, sekarang hal itu belum menjadi spirit dari orang-orang Katolik yang menjadi politikus”, tegasnya.
Ia menjelaskan, selama ini Komisi Kerawam memang berupaya memfasilitasi pertemuan politisi-politisi Katolik, yang biasa diadakan setiap bulan untuk meningatkan mereka akan jati diri sebagai orang Katolik.
“Kalau orang-orang Katolik hasil didikan organisasi dan yang menyebar di partai-partai politik menghayati nilai-nilai kekatolikan dalam menjalankan profesi mereka, maka tentu gelar sebagai tokoh nasional akan datang dengan sendirinya. Hanya saja, ini masih menjadi persoalan Gereja saat ini, yang mesti disikapi secara serius”, tegasnya.

Ryan Dagur, Yogyakarta

Selasa, 18 Desember 2012

Polri Masih Koordinasi dengan MA Soal Hakim Yamanie

JAKARTA, KOMPAS.com – Hingga kini kepolisian belum juga bergerak untuk mengusut dugaan tindak pidana pemalsuan putusan MA yang dilakukan Hakim Agung Achmad Yamanie. Polri mengaku masih berkoordinasi dengan Mahkamah Agung.
“Masih koordinasi dulu. Nanti lah, apakah ditindaklanjuti dengan langkah-langkah berikutnya,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/12/2012).
Sebelumnya, Komisi Yudisial (KY) telah menyerahkan informasi kasus Yamanie ke Bareskrim Polri sejak Rabu (28/11/2012). Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar mengatakan surat tersebut dikirimkan agar Polri segera menindaklanjuti langkah penegakan hukum kasus Yamanie.
Untuk diketahui, Yamanie diduga memalsukan putusan peninjauan kembali yang menganulir hukuman mati pemilik pabrik narkoba Hanky Gunawan. Yamanie membubuhi tulisan tangan 12 tahun penjara, bukan 15 tahun penjara seperti diputuskan majelis hakim yang dipimpin Imron Anwari dan hakim anggota Yamanie dan Nyak Pha waktu itu.
Akibatnya, putusan peninjauan kembali atas terpidana narkoba, Hanky Gunawan, yang dikirimkan kepada PN Surabaya bertuliskan 12 tahun penjara.
Dalam sidang kode etiknya 11 Desember 2012 lalu, Majelis Kehormatan Hakim memutuskan Hakim Agung Achmad Yamanie melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim.
Majelis Kehormatan Hakim menilai pembelaan yang disampaikan Yamanie dalam sidang yang dimulai Selasa (11/12/2012) pukul 09.10 tadi tidak dapat diterima sebab tidak didasarkan pada argumentasi logis dan bukti kuat. Karena itu, majelis hakim yang dipimpin Paulus Effendi Lotulung memutuskan sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat.
Selengkapnya, baca di topik pilihan: HAKIM YAMANIE DAN MAFIA PERADILAN

Rambu Kori Anahida Jaga Kelembutan - Pos Kupang

POS KUPANG.COM -- Suara mempunyai kekuatan. Dengan kekuatan suara, seseorang dapat mengguncang, bahkan melumpuhkan kekuatan apapun di dunia. Lewat suara juga orang lain akan merasa damai, senang dan gembira apabila dihibur.

Adalah Rambu Kori Anahida, penyiar Radio Max 96,6 FM Waingapu, Sumba Timur, telah mengalaminya. Kualitas suara yang baik sangat mempengaruhi karier seseorang yang bergerak di dunia entertainment seperti penyiar radio. Suara yang berkualitas dan lembut dari seorang penyiar akan semakin memanjakan telinga pendengar.

"Salah satu tugas kami sebagai penyiar radio adalah menghibur pendengar. Ada kepuasan batin tersendiri kalau pendengar senang," tutur Rambu Kori Anahida, akrab disapa Opy, saat ditemui Pos Kupang di Waingapu, Senin (9/7/2012). Gadis kelahiran Hambapraing, Kecamatan Haharu, 6 April 1986, ini mengaku kurang lebih sudah tujuh tahun (2005-2012) telah menjadi penyiar radio.

Selama kurun waktu tersebut, Opy mengaku mendapat banyak pengalaman, terutama terkait profesinya sebagai seorang entertainer.  "Saya selalu menikmati pekerjaan ini karena dapat menambah wawasan, banyak pengalaman, juga banyak teman," ujarnya.
Opy menyebut kebiasaan yang dilakukannya setiap hari selain olah vokal adalah lulur kulit untuk menjaga kelembutan dan keindahan kulit. Biasanya mandi lulur dua kali sehari. "Menjaga keindahan suara dan kulit itu adalah hobi saya, selain olahraga, dengar musik dan nyanyi," katanya.

Putri kedua dari empat bersaudara ini mengatakan, ketika berada di dalam ruangan siaran ia merasa percaya diri untuk menyapa dan menghibur para pendengar radio. Rasa percaya dirinya itu akan terasa lebih lengkap ketika kulitnya tetap dijaga agar terlihat cantik di luar studio siaran oleh para penggemarnya. "Pokoknya lebih rasa pede (percaya diri) kalau memiliki kulit lembut dan indah," ujarnya.

Alumna SMA Negeri 2 Waingapu tahun 2004 ini mengatakan, kulit tubuh dan suara yang indah adalah harta yang tak ternilai baginya. Itu sebabnya, ia tidak tanggung-tanggung  merogoh kocek membeli produk perawatan kulit. "Olah vokal atau senam mulut biasanya di dalam ruangan atau alam terbuka dan berteriak sekuat mungkin itu minimal sekali seminggu. Sementara kalau merawat kulit, itu hampir setiap ada waktu luang," tutur gadis dari pasangan Rambu Kahi Temba dan Umbu Hapu Motu ini. (john taena)

Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang

Ratusan Nelayan Bakar Sampan Protes TNI AL, DKP dan Pol Air - Pos Kupang


POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Sekitar 500 orang nelayan di Kabupaten Sikka, Senin (17/12/2012) mogok melaut dan menggelar aksi turun jalan di Kota Maumere.

Mereka  melakukan aksi demontrasi di  Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka.                 

Nelayan memrotes tindakan kesewenangan oknum aparat yang selama ini melakukan punggutan liar (pungli) terhadap nelayan ketika  melaut.

Demonstrasi nelayan ini merupakan aksi gabungan dari  Aliansi Masyarakat Nelayan Sikka (Amnesti), Forum Masyarakat Nelayan,   Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Ekskot Sikka, Partai Rakyat Demokrat (PRD) Sikka, dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Dewan Kota Maumere.     

Dalam aksi yang di pimpin Yohanes Kia Nunang dan Lorens Ritan ini diwarnai dengan aksi pembakaran sampan dan pukat di halaman depan Kantor DPRD Sikka.                                             

Seperti yang disaksikan Pos Kupang, aksi ratusan nelayan ini bergerak dari kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Maumere. Sebelum bergerak, Ritan dalam orasinya meneriakkan slogan "Rakyat Bersatu, Tidak Bisa di Kalahkan".

DKP tidak mampu melaksanakan tugas sejahterakan nelayan. Bahkan parahnya lagi DKP tidak  membantu nelayan yang ditangkap. Ritan menegaskan, Gerakan kita adalah mengawal konstitusi, UUD 1945 dan Pancasila. Penghayatan konstitusi telah dikianati dengan tindakan pungutan liar terhadap rakyatnya.

"Saat ini kita rakyat yang mengawal konstutusi, mereka kita tidak percaya lagi karena menderitakan masyarakatnya sendiri. Mereka lengak-lengok kesenangan di atas penderitaan rakyatnya. Untuk kita harus berada di barisan  depan yang jaga konstitusi kita. Nelayan tidak usah takut. Hari ini adalah awal dari konsolidasi kita,"tandas Ritan.

Sementara itu Nunang dalam orasinya mengatakan,  hari ini nelayan lakukan aktivitasnya  pancing didarat saja. Karena di laut nelayan  sudah tidak aman lagi.

"Hari ini kita harus satu hati, karena ada provokator yang merusakkan nelayan. Kita belum merdeka, hukum diperjual belikan. Nelayan hanya cari makan ditangkap dan  dipenjara. Selama ini banyak orang atas nama nelayan, ketika nelayan susah, sekarang mereka dimana,"tandas Nunang.                

Setelah dari TPI, massa mulai bergerak dengan sejumlah sepeda motor dan pickup dan sebagian besarnya jalan kaki mengelilingi kota Maumere. Massa saat itu membawa sebuah spanduk berukuran besar yang bertuliskan "Aliansi Masyarakat Nelayan Sikka (Amnesti), Copot Dan Lanal  TNI AL, Copot Kadis Perikanan dan Kelautan, Bubarkan  Pol Air, hentikan pemerasan terhadap nelayan. Tegakkan Pasal 33 UUD 1945". (oma/ris)                            

Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang

Ini Kriteria Calon Pendamping Prabowo di Pilpres 2014

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan beberapa kriteria calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilihan presiden 2014 mendatang.

Menurutnya, dia akan mencari putra-putri terbaik bangsa untuk ditunjuk menjadi cawapres. Lalu kriteria seperti apa yang diinginkan Prabowo untuk mendampinginya?

"Siapa yang patriotik, mengutamakan kepentingan rakyat, saya kira ingin saya gandeng. Saya ingin gandeng setiap unsur," kata Prabowo dalam diskusi bertema Suara Tuhan: Suara Rakyat vs Suara Elite di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.

Menurutnya, dalam membangun sebuah pemerintahan, harus ada unsur-unsur yang dapat mendukung kerja presiden, tim yang berkualitas dan solid.

"Jadi belum tentu presiden dan wakil presiden bisa tanpa didukung oleh tim yang kuat," kata dia.

Oleh karena itu siapapun nanti yang menjadi presiden, kata Prabowo, harus mencari orang-orang terbaik. Mampu bekerja dan tidak bermental korup.

"Kita harus menghadapi realitas politik, jabatan kunci harus diisi oleh ahli yang mampu, teknokrat, manajer yang baik," paparnya.

Optimis raih 20 persen suara
Prabowo juga mengaku optimis jika partainya bisa memperoleh 20 persen suara Pemilu 2014. Sehingga dia bisa mengajukan diri sebagai calon presiden pada 2014 mendatang.

"Saya optimis bahwa saya bisa dapat kepercayaan rakyat. Saya merasakan bahwa rakyat sekarang mendukung saya," kata Prabowo.
Dia pun yakin, pemilihnya tahu jika ingin memenangkan dirinya sebagai capres maka harus memilih Gerindra di Pemilu legislatif. "Kalau rakyat menghendaki saya siap," kata dia.

Keyakinan Prabowo itu berdasarkan sejumlah survei belakangan yang merilis perolehan suara Gerindra meningkat tajam.
"Nggak ada masalah kalau rakyat memilih berarti Gerindra bisa dapat lebih dari 20 persen. Bahwa survei yang objektif juga menunjukkan kami menguat dan kami juga siap bekerja sama dengan siapa saja," kata dia. (sj)

Telkomsel Antisipasi Lonjakan Traffic di Bali dan Nusa Tenggara

 Jakarta - Momentum akhir tahun diprediksi bakal terjadi lonjakan trafik di sejumlah wilayah. Termasuk di wilayah regional Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra) yang kerap menjadi kota tujuan liburan.

Melihat kondisi ini, Telkomsel telah mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan kapasitas jaringan untuk menghadapi trafik lalu lintas yang tinggi.

"Khusus menjelang Natal 2012 dan Tahun Baru 2013, Telkomsel melakukan siaga jaringan agar masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara serta para wisatawan yang datang berlibur di daerah ini tetap nyaman memanfaatkan layanan komunikasi," ujar Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief, dalam keterangannya, Selasa (18/12/2012).

Telkomsel secara terjadwal melakukan uji jaringan di beberapa area yang diprediksi menjadi pusat keramaian masa liburan Natal dan Tahun Baru di Bali Nusra, seperti tempat wisata, bandara, terminal, pelabuhan penyeberangan, dan pusat perbelanjaan hingga jalur transportasi.

Uji jaringan yang dilakukan kali ini lebih fokus ke penggunaan layanan data, baik dalam kondisi sedang mobile maupun dalam keadaan steady atau tidak bergerak.

Diperkirakan di jaringan Telkomsel akan terjadi peningkatan trafik komunikasi SMS sebesar 30 persen, suara naik hingga 25 persen, dan layanan data diprediksi akan melonjak hingga 40 persen dibandingkan hari normal.

Di Bali, peningkatan kapasitas jaringan hingga lebih dari 30 persen difokuskan di daerah padat kunjungan wisatawan seperti Kuta, Legian, Jimbaran, Nusa Dua, Ubud, Tanjung Benoa, Renon, Bandara Ngurah Rai, hingga jalur Pelabuhan Gilimanuk – Padang Bai.

Sedangkan untuk Nusa Tenggara Barat peningkatan dilakukan disekitar Bandara Internasional Lombok, Pantai Kuta Lombok, Senggigi, Lombok Timur, dan seluruh alun-alun di semua kota dan kabupaten tempat pusat digelarnya berbagai aktivitas menyambut tahun baru.

Khusus Nusa Tenggara Timur, fokus peningkatan kapasitas jaringan dilakukan di Kota Kupang dan sekitarnya dengan dipantau langsung oleh Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga beserta Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid pada akhir pekan lalu.

Menjelang akhir tahun ini, Telkomsel telah memiliki lebih dari 54.000 BTS di seluruh Indonesia termasuk di antaranya 15.000 unit BTS 3G di mana sekitar 10 persennya berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi mobile data, tahun depan Telkomsel berupaya membangun lebih dari 800 BTS baru di Bali Nusra di mana 70 persennya adalah BTS 3G.

Pada periode Natal dan Tahun baru sebelumnya, Telkomsel mengklaim sukses melayani 3,898 Tera Byte trafik layanan data menjelang Natal 2011. Angka ini lebih tinggi sekitar 45 persen dibandingkan trafik layanan data yang setiap harinya rata-rata mencapai 3,763 Tera Byte.

Pada tanggal 25 Desember 2011, trafik layanan suara mencapai sekitar 867.000 erlang atau meningkat sekitar 25 persen dibandingkan trafik hari normal sekitar 749.000 erlang.

Lonjakan tajam terjadi pada trafik SMS, di mana tercatat lebih dari 13 juta SMS dilayani atau melonjak 160 persen dibandingkan trafik hari normal yang hanya 5 juta SMS perhari.


( ash / fyk )