Senin, 05 Agustus 2013

Rokok Bisa Menyebabkan Kebutaan

Nick Doren

Merokok disepakati menjadi faktor risiko terbesar seseorang terkena penyakit age-related macular degenaration (AMD) yang bisa berakibat pada kebutaan.

Dokter Spesialis Mata dr Elvioza SpM (K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Kirana mengungkapkan, sebagain besar dokter mata sepakat kalau merokok adalah paling berbahaya sebagai faktor risiko orang terkena AMD.

AMD adalah gangguan kesehatan mata karena makula pada bola mata rusak.

Makula adalah bagian penting dari mata yang disebut bintik kuning yang berfungsi menyaring sinar yang merusak mata dengan mengikat radikal bebas yang dipancarkan sinar biru (blue rays) atau sinar ultraviolet

Lalu apa hubungannya merokok dengan gangguan kesehatan mata?

Dokter Elvioza menjelaskan, merokok menjadi sangat berbahaya karena dalam rokok membawa zat radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh ketika dihisap atau dihirup asapnya.

"Ini lalu akan masuk ke dalam darah kita, radikal bebas inilah yang bisa merusak molekul-molekul dalam organ mata kita. Radikal bebas yang bertanggungjawab akan proses penuaan dini, ini juga yang terjadi ketika radikal bebas pada rokok masuk ke dalam organ mata," jelasnya.

Selain itu sambungnya, zat pada rokok akan membuat cairan pigmen pada makula menjadi sangat rendah atau tipis. Pigmen makula yang rendah atau tipis membuat seseorang lebih rentan menderita AMD.

Ketika cairan pigmen pada makula menjadi tipis, makula tak lagi memiliki kemampuan untuk menyaring sinar ataupun apapun yang berbahaya bagi tubuh. Akhirnya mereka akan tetap masuk dan akhirnya merusak bagian penting dari mata kita termasuk makula.

Tak hanya perokok aktif, dokter Elvioza, perokok pasif pun bisa memiliki risiko yang sama, bahkan lebih besar.

"Perokok pasif justru bisa sangat berbahaya, karena tubuhnya belum siap menerima asap yang berbahaya dari perokok aktif. Sementara perokok aktif yang sudah lama terpapar dengan zat yang berbahaya itu tubuhnya sudah sangat siap untuk menerima," bebernya.

Jumat, 02 Agustus 2013

Basuki Punya Cara Bikin Kapok Pengendara Masuk "Busway"

Kendaraan pribadi yang masuk ke busway semakin terekspos media. Dilarang petugas busway pun sudah tidak mempan. Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku punya caranya agar pengemudi nakal itu kapok.

Basuki Tjahaja Purnama menyadari masih ada kelemahan Dinas Perhubungan DKI tidak bisa menilang kendaraan pribadi yang masuk ke busway. Polisi pun tidak selalu berjaga di jalur khusus bus transjakarta itu.

Oleh karena itu, dia sedang memikirkan caranya agar pengurusan STNK kendaraan pribadi yang masuk busway dipersulit. Pajaknya akan ditolak oleh Dinas Perpajakan DKI.

"Kalau yang melanggar, kita tidak bisa tilang, polisi tidak menilang, tidak kita terima pajak STNK-nya. Jadi pelat nomor yang dikirim ke Dinas Pajak, pelat nomor yang ini, tolak. Kita sosialisasikan ke mereka (Dinas Pajak), kasih tahu, blokir. Tidak bisa ngurus STNK," kata Basuki saat Rapat Penanggulangan Kemacetan di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013), dilansir dari video Pemprov DKI di Youtube.

Bahkan, Basuki sudah mempersiapkan jika digugat di PTUN. Menurutnya, hal itu bukan masalah. Sebab, dia juga menyadari bahwa tidak ada aturan menolak pajak seseorang.

"Kalau orang tidak terima, pasti PTUN-kan saya kan. Kalau saya kalah, saya tidak dihukum. Saya hanya disuruh terima itu pajak. Ya, sudah, kalau pajak enggak terima, mampus aja situ mobil Anda enggak bisa dipakai setahun," kata Basuki santai.

Bukan hanya soal pelanggaran mobil pribadi, Basuki juga meminta Dinas Perhubungan mencabut izin trayek angkutan yang tidak berhenti pada tempatnya. Jika sopir angkutan umum hanya berhenti di halte, maka penumpang pun tidak bisa menyetop sembarangan.

"Penumpang memberhentikan angkot di tengah jalan, membuat macet. Kita harus berani tegakkan disiplin. Kalau cabut trayek, mikir," ucapnya.

"Saya lagi pelajari cara-cara seperti itu, ini bukan cara preman, ini cara-cara freeman," katanya sambil terkekeh.
Editor : Ana Shofiana Syatiri