Ilustrasi Kebersamaan |
Watotutu-ND
Sungguh sebuah anugerah yang patut saya syukuri, bahwa perjumpaan saya dengan masyarakat Dusun 2 Desa WatotuKecamatan Ile Mandiri merupakan berkat yang patut disyukuri. Dengan demikian saya semakin mengenal karakter masyarakat secara lebih dekat, dalam kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki.
Adalah Martinus Bera Badin yang pada akhirnya menghantarku masuk ke dalam Komunitas Dusun 2 Desa Watotutu. Perkenalan pertama dengannya dimulai pada Februari 2013. Ketika itu kami bersama-sama mengikuti seleksi menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan di Batuata, Larantuka. Kesan pertama ketika bertemu, dia adalah pribadi yang tenang dan tak banyak bicara. Kami tak sempat berbicara sekedar berkenalan ketika itu, hanya senyum sebagai bahasa komunikasi yang kami gunakan. Tak disangka, saya dan Martin Badin lolos menjadi anggota Panwaslu Kecamatan Ile Mandiri dan dipercayakan untuk mengemban tugas mengawasi Pelaksanaan Pilgub NTT. Anggota Panwaslu yang lain bernama Martinus Pehan Leton asal Desa Mudakaputu..Menjelang Pilgub dilaksanakan pada tgl 9 April 2013, saya diajak Martin Badin untukmain-main ke rumahnya. Betapa kagetnyasaya, ternyata dia memiliki perangkat Sound System lengkap yang diletakkan diruang tamu rumahnya. Bagi saya ini adalah berkat tersendiri karena dengannya saya dapat mengembangkan bakat bernyanyi saya, hehe. Benar, perangkat Sound System itu punya daya tarik yang dasyat yang senantiasa menarikku untuk selalu menyempatkan waktu bertandan ke rumah Martin sambil menenggak sebotol arak Waimana dan berkaraoke bersama.
Perlahan-lahan Martin memperkenalkan saya pada beberapa orang lain di Dusun 2Waimana. Kami sering bersenda gurau, bertukar pikiran, membahas keadaan Desa Watotutu, dan banyak hal lain. Dari perjumpaan ini saya menyadari bahwa masyarakat yang rata-rata petani ini sungguh membutuhkan banyak informasi. Hari-hari mereka kebanyakan hanya dihabiskan di lingkungan mereka dengan rute rumah --> kebun. Apa adanya gambaran masyarakat tentang diri dan kehidupan mereka merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku, karena dengan demikian saya dapat mengenal lebih dalam kehidupan masyarakat petanidi wilayah Baipito (sebutan adat untuk wilayah Kec. Ile Mandiri) dan dapat memberikan masukan mengenai nilai-nilaihidup, informasi mengenai kewirausahaan,cara sederhana berpolitik, dan mengenai produk perundang-undangan terkait Desa.Kadang perlakuan Pemerintah Desa terhadap wilayah ini memunculkan simpati dan panggilan untuk membantu. Tak lain dan tak bukan, membantu menumbuhkan motivasi bagi segenap masyarakat untuk tidak pasrah pada keadaan, melainkan terus bangkit mengejar ketertinggalan..
Waimana.. oh, Waimana. Kalian telah menjadi bagian dari diriku. Tak mungkin kutinggalkan kalian berjalan sendiri setelah sekian lama kita berjalan bersama. Mari satukan hati bangun Lewotanah tercinta dengan tulus hati dantanpa pamrih..