Paus Fransiskus mencium seorang bayi di Lapangan St. Petrus |
Baru-baru ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Argentina telah mengesahkan sebuah resolusi untuk mencalonkan Paus Fransiskus
untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian terkait seruannya untuk mengakhiri
kekerasan di Suriah.
Resolusi itu disahkan oleh mayoritas anggota parlemen dan sekarang berada di Senat untuk ratifikasi.
Anggota DPR Oscar Martinez, yang mensponsori resolusi itu,
menjelaskan Paus Fransiskus sebagai “seorang pria yang sepanjang tahun
ini telah menentukan dalam menjaga perdamaian internasional mengenai
konflik di Suriah.”
Sejak terpilih menjadi Paus, Paus Fransiskus telah membuat seruan-seruan untuk perdamaian di Suriah.
Dia mengirimkan surat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, selama KTT G20, dimana ia menyerukan kepada para pemimpin dunia yang
hadir dalam pertemuan itu untuk mencari solusi damai mengakhiri
kekerasan di Suriah dan menolak intervensi militer.
Pada April tahun itu, tentara Suriah mulai dikerahkan untuk mengatasi pemberontak, menembaki demonstran. Sejak itu, kekerasan telah berubah menjadi perang saudara yang telah merenggut nyawa lebih dari 115.000 orang.
Sekitar 2,2 juta pengungsi Suriah kini berada di negara-negara tetangga, sebagian besar dari mereka di Lebanon, Yordania, dan Turki.
Sekitar 6,5 juta orang Suriah diyakini telah terlantar akibat perang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar