JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya
hambatan pengusaha dalam melakukan aksi bisnis dinilai tidak selaras
dengan keinginan pemerintah untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan,
pengusaha jujur sangat sulit untuk berkembang. Berbeda halnya dengan
pengusaha yang tidak jujur.
"Mereka sulit berkembang, padahal
mereka tidak mau melakukan jalan pintas untuk misalnya memenangkan
konsesi tambang di suatu daerah," katanya, Selasa (15/1/2013).
Ia
melanjutkan, jadi pengusaha jujur di Indonesia sangat sulit, terutama
karena banyaknya konflik kepentingan antara pemerintah pusat dan daerah
terkait dengan proses otonomi daerah. Hal ini yang membuat kemungkinan
adanya pelanggaran akibat adanya konflik kepentingan.
"Kalau
kita lihat konflik kepentingan antara bupati dan pemerintah pusat
selalu terjadi, dan masalah pengusaha selalu berada di masalah
perizinan yang tidak pernah tuntas, makanya kepastian hukum masih
menjadi perhatian kita," katanya. (Arif Wicaksono/Tribun Jakarta)
Sumber :
Editor :
Erlangga Djumena