Kamis, 03 Januari 2013

Wapres: Pasar Modal RI Harus Waspada


VIVAnews - Wakil Presiden Boediono menyatakan pelaku pasar modal Indonesia harus waspada namun tetap optimistis. Pasar modal Indonesia, kata Boediono, masih memiliki potensi besar.

"Kita ada di bahtera yang solid, namun tetap masih mengarungi arus yang sulit," ujarnya ketika berbicara dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 2 Januari 2013.

Lebih lanjut ia mengatakan keadaan pasar keuangan di Indonesia saat ini memang baik. Namun keadaan ekonomi global masih perlu diwaspadai bersama.

Saat ini ekonomi Amerika Serikat mulai membaik, begitu juga dengan China. Sedangkan Eropa, Boediono menilai masih sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Pemerintah mengapresiasi pelaku pasar modal, sebab di tengah ketidakpastian IHSG masih mencatat pertumbuhan menggembirakan. Secara umum, pemerintah optimistis perekonomian akan tumbuh dengan kondisi makro ekonomi yang baik.

"Kebijakan kita konsisten sejak menghadapi krisis ekonomi pada 2008, dan kita akan terus mengelola makro ekonomi secara prudent adalah cara yang paling baik," katanya.

Tahun 2013, Boediono mengatakan nilai investasi yang menanjak pada 2012 akan terus berlanjut.

Sepanjang 2012 IHSG naik 12,94 persen, sehingga menutup perdagangan di level 4.316,69. Pada akhir tahun IHSG menduduki posisi kedelapan di jajaran indeks saham beberapa bursa Asia Pasifik.

Kinerja menggembirakan
Menteri Keuangan Agus Martowadojo menilai kinerja pasar modal sepanjang 2012 cukup mengembirakan. "Namun, akibat krisis keuangan likuiditas mengalami penurunan dari Rp4,95 triliun per hari pada 2011 menjadi menjadi Rp4,55 triliun pada 2012," kata Agus.

Dari sisi initial public offering (IPO), Agus mengatakan, setidaknya ada 23 perusahaan yang melantai di bursa saham sepanjang 2011, sedangkan yang melakukan penawaran saham (right issue) sebanyak 22 emiten.

Agus mengatakan, kinerja bursa saham cukup mengembirakan, dan masih perlu antisipasi dengan adanya pengalihan tugas pengawasan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) ke bawah koordinasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami ucapkan kepada OJK, semoga pengalihan ini dapat mewujudkan cita-cita bersama, yang adil, transparan, dan akuntabel, serta terciptanya sistem keuangan yang stabil." (eh)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar