JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membenarkan adanya
pertemuan tertanggal 9 Oktober 2008 di Istana. Namun dirinya berani
bersumpah pertemuan itu sama sekali tidak menyinggung soal Bank Century.
"Saya katakan malam ini di hadapan Allah SWT bahwa sama sekali tidak
ada. Tidak ada yang menyinggung Bailout Century, apalagi membahasnya
yang dinamakan bailout bank Century," kata SBY di Istana Negara, Rabu
(15/8).
SBY berani membuktikan pernyataannya tersebut. Dirinya memiliki
dokumentasi yang lengkap perihal pertemuan yang dihadiri pimpinan Badan
Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Antasari Azhar, pimpinan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Didik Widjayadi, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kapolri Bambang
Hendarso, dan jajaran menteri kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.
"Baik itu rekaman kasetnya utuh, tayangan video, tayangan
dokumentasi, dan catatan masing-masing menteri di situ, apa saja yang
dibicarakan saat itu," ujarnya.
SBY pun sudah menyiapkan transkrip lengkap pertemuan tersebut yang
telah dibukukan. Buku berwarna biru dengan judul besar Bersatu
Menghadapi Krisis itu memuat 40 halaman. Pada bagian pengantar buku ini,
berisi bantahan bahwa pertemuan tanggal 9 Oktober sama sekali tidak
membahas tentang bailout Century.
Selanjutnya, pada halaman berikutnya memuat transkrip pengantar SBY
saat membuka pertemuan tersebut. Dirinya menjelaskan gambaran dan
dinamika perkembangan ekonomi dunia di tengah ketidakpastian. "Kita
ingin bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk suatu tujuan penting
bagaimana kita bisa antisipasi datangnya krisis di negeri kita,"
ujarnya.
Setelah itu memuat pandangan dari satu persatu pimpinan yang
diundang, dimulai dari Ketua BPK Anwar Nasution, Ketua KPK Antasari,
Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kapolri Hendarman, dan Kepala BPKP Didik
. Satu persatu pandangan tersebut direspons secara singkat SBY. Bagian
akhir SBY memberikan kata pengakhir pertemuan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar