Jenazah 2 TKI Dipulangkan
KUPANG, TIMEX - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia
kembali memulangkan dua jenazah TKI asal NTT yakni Dominggas Anin,
wanita asal desa Mouresi, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten TTU, dan
Dominikus Bere, pria asal Desa Lakulo, Kecamatan Weliman, Kabupaten
Belu.
Kedua TKI asal Timor ini meninggal dunia di Malaysia
beberapa waktu lalu karena menderita sakit penyakit. Kedua jenazah tiba
di Kupang melalui Bandara El Tari dengan waktu penerbangan yang berbeda,
dimana jenazah Dominikus tiba lebih awal pukul 12.30 Wita dengan
penerbangan Garuda Indonesia, sementara jenazah Dominggas baru tiba dua
jam kemudian yakni pukul 14.30 Wita menggunakan penerbangan Lion Air.
Informasi yang dihimpun Koran ini di Bandara El Tari menyebutkan,
Dominikus yang diketahui telah tiga tahun bekerja di perkebunan sayur di
Perak, Malaysia. Sebelum meninggal, Dominikus menderita sakit selama
tiga hari.
Oleh majikannya, Dominikus sempat dibawa ke rumah
sakit setempat guna mendapat perawatan medis. Kondisinya mulai berangsur
membaik, namun tiba-tiba saja, penyakit yang diderita itu kambuh hingga
membuatnya meninggal dunia.
Sementara itu, penyebab kematian
Dominggas Anin masih simpang siur. Sebelumnya, sempat dikabarkan TKW
ilegal ini meninggal dunia akibat bunuh diri, namun ditepis pihak
keluarga yang menjemputnya.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT, Tumbur Gultom,
yang dikonfirmasi Timor Express ke polselnya, Sabtu (1/9) petang,
mengaku Dominggas adalah TKW ilegal yang sebelumnya dikabarkan meninggal
dunia oleh pihak KBRI di Kuala Lumpur karena bunuh diri.
Tumbur mengaku diinformasikan KBRI bahwa ada TKW ilegal meninggal yang
hendak dipulangkan, sehingga BP3TKI diminta untuk memantau dan menjemput
jenazah itu. "Karena ilegal, semua data kematian tidak kami ketahui
termasuk seluruh haknya seperti asuransi tidak diperoleh.
Kami
juga masih mencari PJTKI yang memberangkatkan Dominggas," jelas Tumbur
yang mengaku hanya mengetahui pemulangan jenazah Dominggas. (mg-11/aln)
Informasi yang dihimpun Koran ini di Bandara El Tari menyebutkan, Dominikus yang diketahui telah tiga tahun bekerja di perkebunan sayur di Perak, Malaysia. Sebelum meninggal, Dominikus menderita sakit selama tiga hari.
Oleh majikannya, Dominikus sempat dibawa ke rumah sakit setempat guna mendapat perawatan medis. Kondisinya mulai berangsur membaik, namun tiba-tiba saja, penyakit yang diderita itu kambuh hingga membuatnya meninggal dunia.
Sementara itu, penyebab kematian Dominggas Anin masih simpang siur. Sebelumnya, sempat dikabarkan TKW ilegal ini meninggal dunia akibat bunuh diri, namun ditepis pihak keluarga yang menjemputnya.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT, Tumbur Gultom, yang dikonfirmasi Timor Express ke polselnya, Sabtu (1/9) petang, mengaku Dominggas adalah TKW ilegal yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia oleh pihak KBRI di Kuala Lumpur karena bunuh diri.
Tumbur mengaku diinformasikan KBRI bahwa ada TKW ilegal meninggal yang hendak dipulangkan, sehingga BP3TKI diminta untuk memantau dan menjemput jenazah itu. "Karena ilegal, semua data kematian tidak kami ketahui termasuk seluruh haknya seperti asuransi tidak diperoleh.
Kami juga masih mencari PJTKI yang memberangkatkan Dominggas," jelas Tumbur yang mengaku hanya mengetahui pemulangan jenazah Dominggas. (mg-11/aln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar