Wiranto mengatakan, kebetulan dirinya sama seperti Jokowi berasal
dari Solo, Jawa Tengah. Kebetulan juga, Hary Tanoe berasal dari etnis
Tionghoa sama seperti Ahok.
"Kalau kebetulan sama komposisinya sama Gubernur dan Wakil Gubernur
Jakarta, ya enggak apa-apa. Kebetulan saja," kata Wiranto seusai
deklarasi bakal capres-cawapres Partai Hanura di Hotel Grand Mercure,
Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Wiranto menambahkan, pihaknya mengabaikan perbedaan. Ia juga
mengklaim akan menyinkronkan berbagai latar belakang untuk menjawab
keinginan masyarakat. Jika publik butuh pemimpin senior dan muda,
pasangan tersebut jawabannya.
Jika publik butuh pemimpin yang tegas, sebagai mantan Panglima
TNI, Wiranto memastikan dirinya tegas. Begitu pula jika butuh orang Jawa
seperti terlihat dari berbagai survei.
"Perbedaan etnis kami persatukan. Kami berharap mudah-mudahan
kami jadi model pengintegrasian perbedaan, agama, etnis, umur, generasi,
profesi. Artinya, kalau sudah begini kami berdua tidak akan ragu-ragu
mengajak yang lain untuk bersatu," papar Wiranto.
Seperti diketahui, Wiranto sudah dua kali maju dalam pilpres.
Pada Pilpres 2004, Wiranto menjadi capres berpasangan dengan cawapres
Salahudin Wahid. Sementara pada Pilpres 2009, Wiranto maju sebagai
cawapres mendampingi capres Jusuf Kalla alias JK. Dalam kedua pilpres
itu, Wiranto gagal.
Adapun Hary Tanoe baru bertama kali akan maju dalam pilpres. Dia
baru bergabung dengan Hanura setelah pindah dari Partai Nasdem. Di
Hanura, bos Grup MNC itu menjabat Ketua Dewan Pertimbangan dan Ketua
Badan Pemenangan Pemilu.
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar