JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak PDI-P tidak pernah
mendiamkan penyelesaian kasus 27 Juli. Ketua Umum DPP PDI-P Megawati
Soekarnoputri menegaskan, pihaknya hingga kini masih terus mendesak
penyelesaian kasus penyerangan kantor DPP PDI 16 tahun lalu itu.
"Upaya
hukum untuk kasus 27 Juli belum pernah ditutup. Kata siapa kami
menutup. Sampai sekarang kami masih terus memperjuangkan
penyelesaiannya," tegas Megawati seusai acara Buka Puasa Bersama di
Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2012).
Mega
mengungkapkan, dari pihaknya, proses hukum masih terus berjalan hingga
kini. Yang terjadi sejak beberapa tahun lalu adalah terhentinya proses
di pengadilan militer.
Selain itu, pengadilan koneksitas pun belum
membuahkan hasil yang memuaskan. "Pengadilan sipilnya sudah jalan.
Pengadilan militernya yang enggak jalan," kata Mega.
Ia
menerangkan, peristiwa berdarah yang berawal dari perebutan kantor
antara dua kubu PDI itu sebenarnya terus menjadi perhatian pihaknya.
Karena
itu, desakan kepada pihak militer untuk mengajukan para petinggi yang
terlibat terus disuarakan pihaknya. "Jadi enggak benar kalau kami
bungkam. Orang terus didesak, tapi enggak jalan kok," kata Mega.
Pada
kesempatan yang sama, Ketum PDI-P itu juga menyinggung lima lembaga
yang disebutkan Presiden SBY rentan korupsi. Menurut Mega, Presiden
tidak perlu hanya sekadar berbicara atau mengindikasikan.
Yang
terpenting adalah bagaimana melakukan tindakan untuk mengantisipasi
kerawanan tersebut. "Kalau sudah ada yang bicara, berarti harus ada yang
jawab. Ya saya bilang, laksanakan. Itu saja, laksanakan," kata Mega.
Editor :
Benny N Joewono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar